Naw, kita berdua duduk di kursi tunggu bandara. Masih membaca, mungkin buku yang sama, berulang ulang. Kita masih saja memaku pandang ke arah yang sama.
Orang orang di sekeliling kita, satu persatu berdiri mengambil tiket pesawat. Sebagian mengantri, sebagian bahkan sudah lepas landas. Tapi, kita masih di sini saja, menikmati bacaan yang sama.
Oh...Tidak. Ini sudah terlalu lama. Orang orang yang dulu duduk bersama kita bahkan sudah kembali dari udara. Mereka sudah berhasil mencapai tujuannya. Dan, kembali membawa bahagia sebagai buah tangannya. Sementara kita masih di sini saja.
Naw, kita tinggal sendirian. Kamu masih saja khusyuk dengan bacaan, santai saja. Sedangkan aku mulai sadar, celingukan.
"Naw, kenapa kita ada di kloter akhir, ya?"
"Apa mungkin karena kita tidak pernah mendaftarkan diri di awal?"
Hf...Aku menghela nafas sambil melihat jendela. Pesawat sudah berterbangan di angkasa.
"Naw, kenapa kita diam saja?"
"Apa mungkin karena semuanya belum terbaca?"
(you now what i mean, Naw. only you that now what i mean)
a journey by angkot, Sadang-Bunder, 030513
Orang orang di sekeliling kita, satu persatu berdiri mengambil tiket pesawat. Sebagian mengantri, sebagian bahkan sudah lepas landas. Tapi, kita masih di sini saja, menikmati bacaan yang sama.
Oh...Tidak. Ini sudah terlalu lama. Orang orang yang dulu duduk bersama kita bahkan sudah kembali dari udara. Mereka sudah berhasil mencapai tujuannya. Dan, kembali membawa bahagia sebagai buah tangannya. Sementara kita masih di sini saja.
Naw, kita tinggal sendirian. Kamu masih saja khusyuk dengan bacaan, santai saja. Sedangkan aku mulai sadar, celingukan.
"Naw, kenapa kita ada di kloter akhir, ya?"
"Apa mungkin karena kita tidak pernah mendaftarkan diri di awal?"
Hf...Aku menghela nafas sambil melihat jendela. Pesawat sudah berterbangan di angkasa.
"Naw, kenapa kita diam saja?"
"Apa mungkin karena semuanya belum terbaca?"
(you now what i mean, Naw. only you that now what i mean)
a journey by angkot, Sadang-Bunder, 030513
Komentar
Posting Komentar