What is the meaning of Flash fiction alias
Flash fiksi alias Fiksi mini? Fiksi mini atau istilah kerennya biasa disebut
Flash fiksi dibentuk oleh dua kata yaitu fiksi yang berarti cerita dan mini
yang berarti pendek atau singkat. Jadi, fiksi mini berarti cerita yang singkat.
Saking singkatnya Fiksi mini ini bisa saja hanya terdiri dari beberapa kalimat
pendek saja. Contoh:
Penjahat
Berdasi
Ia
mati dicekik dasinya sendiri.
Seringkas, sepadat, semenarik, sekilat dan
setajam itulah sebuah Fiksi mini.
fiksi mini sesungguhnya punya jejak sejarah
yang panjang. Artinya, tidak dimulai di tahun 1920, ketika Hemingway menulsikan
fiksi mininya itu. Kita ingat fabel-fabel pendek yang ditulis Aesop (620-560
SM), adalah sebuah “kisah mini” yang penuh suspens dalam kependekannya. Kita bisa melihat
pula kisah-kisah sufi dari Timur tengah, yang turunannya populer sampai
sekarang dalam bentuk anekdot-anekdot semacam Narsuddin Hoja atau Abunawas.
Kisan-kisan kebajikan zen di Tiongkok, yang bahkan seringkali lebih menggungah
ketimbang cerita panjang yang bertele-tele.
Di perancis, fiksi mini dikenal dengan nama nouvelles.
Orang Jepang menyebut kisah-kisah mungil itu dengan nama “cerita setelapak
tangan”, karena cerita itu akan cukup bila dituliskan di telepak tangan
kita. Ada juga yang mneyebutnya sebagai “cerita kartu pos” (postcard fiction), karena
cerita itu juga cukup bila ditulis dalam kartu pos. Di Amerika, ia juga sering disebut
fiksi kilat (flash fiction),
dan ada yang menyebutnya sebagai sudden
fiction atau micro
fiction. Bahkan, seperti diperkenalkan Sean Borgstrom, kita bisa
menyebutnya sebagai nanofiction. Apapun sebutannya,
pada dasarnya merujuk pada satu bentuk tulisan yang di Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan Fiksi mini.
Fiksi mini memang terkungkung oleh beberapa
batasan. Terutama batasan pada jumlah kata atau karakter. Sampai saat ini
batasan pada jumlah karakter atau kata tersebut masih beragam. Ada yang
mengatakan maksimal 100 kata, ada juga yang membatasi hanya 50 kata. Tetapi
biasanya fiksi mini memang tidak lebih dari 300 kata atau lebih pendek dari
cerpen. Namun, dalam keterbatasan tersebut, fiksi mini justru memberikan ruang
imajinasi yang sangat luas bagi pembaca.
Fiksimini bukan sekedar
menulis cerita dalam kalimat
pendek. tetapi ia adalah sebuah pergulatan untuk
menemukan plastisitas kisah, yang membuat fiksimini itu memberi kita ruang
imajinasi yang luas. Kisah itu sendiri boleh “sekelebat”, tetapi ia
merangsang kita, sebagai pembaca, untuk berimajinasi dan mengembangkan
kemungkinan-kemungkinan tafsir. Kelebatan kisah itu, menjadi semacam rangsangan
bagi pembaca untuk menafsir memecahkan teka-teka di dalamnya.
Sembari mengutip
Cortazar, Hasif Amini pernah menyebut, bila novel adalah
pertandingan tinju dua belas ronde, maka cerpen ibarat pertandingan tinju yang
berakhir dengan KO atau TKO – mungkin di rondo ke empat atau ronde ke enam..
Maka, fiksi mini ibarat pukulan telak yang langsung membuat lawan terjengkang
pada kesempatan pertama. Atau, bayangkanlah sebuah ruang tunggu, begitu Amini
melukiskan. Novel ibarat kita tengah berbincang-bincang secara panjang dengan
seseorang yang kita jumpai di ruang tunggu. Kita jadi merasa mengenal atau
mengetahui keseluruhan kisah hidup orang itu. Cerpen menjadi seperti
perbincangan singkat dengan seseorang di ruang tunggu, dan kita merasa
“hanya” mengetahui satu bagian dari kisah hidup orang itu. Maka, fiksi
mini, adalah seseorang yang tiba-tiba saja datang, lalu berkata sepatah dua
patah kata, atau sekalimat, yang membuat kita terperangah. Dan orang itu,
mendadak sudah menghilang begitu saja. Meninggalkan kita yang hanya terbelalak,
digoda sejuta tanya, dan terus-menerus memikirkan apa yang tadi barusan
dikatakan orang itu? Begitu efek fiksi mini. Ia seperti satu tamparan yang membuat
kita kaget terbelalak.
Memang agak sulit
menjabarkan fiksi mini ini, Yang jelas, fiksi mini tidak sama dengan cerpen
atau puisi, tetapi ia bisa saja menyerupai cerpen atau puisi. Sebab, yang
dinamakan fiksi itu bersifat naratif. Tentu ada penokohan, alur dan konflik
yang terjadi. Tetapi, dalam kasus fiksi mini, semua unsur itu diolah sedemikian
rupa sehingga yang paling mendominasi adalah unsur imajinasi yang ada dalam
cerita tersebut. point penting yang juga menentukan keberhasilan sebuah fiksi
mini adalah ‘twist’ atau ‘ledakan’ yang terjadi di dalamnya (biasanya di akhir
cerita).
Bagaimana meramu sebuah
fiksi mini denagn baik? Rahasianya terletak pada pemetaan.
1.
Tentukan ide
2.
Buat kalimat inti
3.
Buat kalimat inti untuk
setiap babak (jika fikmin ini lebih dari satu paragraph)
4.
Tulis naskah awal
5.
Edit dengan kejam: buang
narasi atau kalimat yang tidak berkontribusi memajukan cerita, ganti kalimat
atau kata2 umum dengan sinonim yang tepat, buang kalimat yang berfungsi
menerangkan, pakai kalimat aktif, buang kalimat mubazir yang mengikuti dialog.
6.
Edit sekali lagi. Cek apakah
sudah memenuhi batasan jumlah kata/karakter fiksi mini yang diinginkan atau
belum. Jika belum, pangkas lagi.
7.
Tentukan judul.
sumber:
"Memang agak sulit menjabarkan fiksi mini ini, Yang jelas, fiksi mini tidak sama dengan cerpen atau puisi, tetapi ia bisa saja menyerupai cerpen atau puisi."
BalasHapusIya...saya merasa seperti itu ketika menulis Fikmin. Sering berupa cerita, sering kayak puisi. Sampe2 saat itu saya tidak tahu mau di-kategorikan apa.
Tapi, terima kasih sudah menjawabnya.