1. Ironis
Senyum bulan
sabitmu masih menggantung di langit hatiku. Tak jua hilang meski gelap menelan
malam. aku masih terjaga. Berselimut rindu yang tak jua kunjung padam meski
cahaya bintang telah temaram.
#
Pagiku menyemai
sepi. Kau tak lagi ada di sisi. Langkah kita telah terhenti di tepi. Ketika asa
tak lagi sama rasa. Cerita cintapun mengalir ke penghujung masa.
#
Mitsaqon ghaliza
menghijab kita. Cintaku terbenam dalam kemilau cahaya surga. Sebuah mahligai
mulia antara kau dan dia.
#
Gerimis gugur bersama air mataku. Rintik hujanpun jatuh kelangit bersama do’aku. Biar
kupeluk hati ini bersama pasrah yang hakiki. Semoga bahagia selalu untukmu,
wahai Akhi.
***
2. Tragis
Ada apa dengan
gerimis?
Kulihat rintik
hujan jatuh ke langit
ketika aku
ditampar sebuah kabar
Kau kabur dalam
keputusan
Rumit dan hambar
Gemuruh batin
mengundang muram
Langit mendadak
kelam
Air mata jatuh
tak tertahan
Ketika kau
menginjak pelaminan
Aku disambar
petir
Saat sms itu
mampir
Ia memanggilku
nenek lampir.
Sapaku berbalas
tegur
Cintaku akhirnya
gugur.
Aku menangis di
tengah gerimis
Kisah ini
berakhir tragis
Karena istrimu
terlalu sadis.
Komentar
Posting Komentar