Ternyata 2 juta tidak cukup untuk membeli ketenangan jiwa. tidak cukup untuk menyumpal mulut seorang wanita. tidak cukup untuk menghentikan air mata. tidak cukup untuk menjamin besok kau bisa tertawa. bahkan tidak cukup untuk mengklaim sepasang sepatu sebagai milikmu seutuhnya. ya, 2 juta tidak mampu membawa kakimu untuk berjalan diatas sepatumu sendiri bukan?
suatu hari kau harus berpisah dengan apa yang sekarang bisa kau nikmati. dinding, pintu, jendela, lemari dan tempat tidur ini harus kau tinggal pergi nanti. pun 'si hitam manis' kesayanganmu itu. segala yang kau cintai bukanlah milikmu. 2 juta tidak cukup untuk itu.
2 jutamu itu tidak mampu menjadi rumah apalagi istana pun taman berbunga. dia hanya menghasilkan serapah dan racun saja. sekarang kau merasa hampir kiamat karena 2 jutamu tidak jadi apa-apa bukan?
haha...hidup ini memang selucu dagelan. dan, kaulah cameonya. dalam kisah ini si antagonislah yang menang karena protagonis serupa malaikat hanya ada di langit sana. 2 juta membawamu ke jalan buntu sekarang. marahlah! bahkan 2 juta tidak cukup untuk membeli hakmu untuk marah.
kau bukan siapa-siapa, bukan apa-apa. 2 juta bahkan tidak mampu memberimu identitas apalagi kuasa. mati sajalah! 2 juta bisa berada pada pilihan kehilangan atau menghilangkan nyawa seseorang, 2 juta bisa membuatmu gila, kan?
kau hanya bertanya, kenapa bukan dia yang menaggung derita? biar kujawab saja, 'memangnya kau tega?' 2 juta tidak memeberimu secuilpun keberanian untuk melawan ketidakadilan. kau tidak sanggup melihat orang lain berduka, bukan? itulah sebabnya si antagonis selalu bisa memenangkan pertandingan. sekarang kau tahu, ini bukan tentang 2 atau berapa juta pun jumlahnya. ini hanya tentang dirimu yang pengecut saja.
...
catatan yang belum selesai, pwk, 9 Maret 2016 (dimana gerhana matahari total berlangsung dipagi hari tapi 'kegelapannya' terasa di sore hari)
Komentar
Posting Komentar