Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Rezeki Tukang Kerang

sabtu, 27 April 2013 akhir pekan adalah waktu yang paling saya tunggu sepanjang minggu. Bukan cuma saya aja sih, pasti kebanyakan orang juga begitu, apalagi yang namanya 'kulie'. hehe...akhir pekan itu ibarat hari kebebasan seorang narapidana :D Tapi buat saya, akhir pekan bukanlah sekedar 'bebas'. Sebab, kata 'bebas' atau 'merdeka' bagi saya berarti sebuah kebebasan untuk menghirup udara yang berbeda dari biasanya. Jadi, akhir pekan itu adalah sebuah celah atau kesempatan bagi saya untuk bertransformasi. cieeee....bahasanya ;) menjadi ‘sosok’ lain. xixixi ya, gitu deh. saya kan kulie, kapan lagi bisa 'bebas' ber-'around the world' ria kalau bukan pas akhir pekan. Dan. ‘around the world’ yang saya maksudkan ini bukanlah jalan - jalan ga jelas ala ABG-ABG zaman sekarang. Saya berkeliling - keliling kota setiap akhir pekan dalam rangka mencari pengetahuan baru, membuka cakrawala baru agar wawasan saya lebih luas lagi. Ini semu

OST. 3 Idiots: Give Me Some Sunshine

Give Me Some Sunshine vocal: Suraj Jagan & Sharman Joshi Saari umar hum Mar mar ke jee liye Ek pal to ab humein jeene do Jeene do Saari umar hum Mar mar ke jee liye Ek pal to ab humein jeene do Jeene do Saari umar hum Mar mar ke jee liye Ek pal to ab humein jeene do Jeene do Na na na….Na na na….Na na na….Na na nana na…. Give me some sunshine Give me some rain Give me another chance I wanna grow up once again Give me some sunshine Give me some rain Give me another chance I wanna grow up once again Kandhon ko kitabon Ke bojh ne jhukaya Rishvat dena to khud Papa ne sikhaya 99% marks laaoge to ghadi, varna chhadi Likh likh kar pada hatheli par Alpha, beta, gamma ka chaala Concentrated H2SO4 ne poora Poora bachpan jalaa daala Bachpan to gaya Jawani bhi gayi Ek pal to ab humein Jeene do jeene do Bachpan to gaya Jawani bhi gayi Ek pal to ab humein Jeene do jeene do Saari umar hum Mar mar ke jee liye Ek pal to ab humein jeene do Jeene

ikhtiar kita bagai langkah kaki

ada orang yang melangkah panjang ada juga yang melangkah pendek. ada yang berjalan perlahan ada juga yang berjalan cepat bahkan berlari. begitulah.... ada yang memakai tongkat ada yang menggunakan kursi roda apapun itu, perjalanan yang kita lalui pasti memiliki tujuan, bukan? terserah bagaimana kita melangkah, sekalipun tujuan itu salah atau benar, yg terpenting harus sampai, bukan? jadi, kenapa kita harus mencela ikhtiar orang lain? pahamilah dulu, bahwa manusia diciptakan memiliki kaki-kaki yang berbeda-beda. maka, langkah atau ikhtiarnya pun pasti berbeda-beda.

Jalan Kembali

"Baiklah, sekarang coba tanyakan kembali apa yang kamu cari dari pergi pagi pulang malam?" "Kenapa hatimu menangis tapi bibirmu tersenyum?" "Apa artinya senyum tanpa bahagia? Apa artinya bahagia tanpa syukur?" "Temani syukurmu dengan sabar! Temani sabarmu dengan ikhlas!" "Kembalilah!" Kata jalan yang aku lalui malam itu, "Kembalilah pada niat awalmu!" Jalanan itulah yang menyaksikan setitik air jatuh ke bumi, tapi bukan gerimis. Hanya setitik tangis. *** created on Facebook at wednesday, 12nd April 2012, 10:37 PM

gerimis manis

yang ini ternyata gajebo sekaleee :D kesendirian yang berjanji setia pada kesunyian. sunyi yang menggenggam sepi berkepanjangan, sepi yang membayangi kesendirian. sendiri dalam keheningan, hening memenuhi kehampaan. *** Titik-titik air menetes dari celah awan.Dingin menunggangi angin. Dan, becek membercaki jalanan. Aku tergugah oleh hujan yang basah bagai keringat bercucuran. Saat itu aku lelah dan merindukan pulang. Rindu pada peraduan. Rindu pada sebuah pertemuan. Rindu pada lembutnya senyuman. Rindu pada hangatnya pembicaraan. Rindu pada seseorang yang tak juga kunjung datang. kerinduan yang menyala di tengah hujan. Hari telah membilang bulan, bulan telah menapak tahun. Malam masih terjaga dalam kelam. Aku pun masih terdiam dalam gelembung kehampaan. Lalu, aku terlelap dan memimpikan sebuah kehidupan.  Dalam kesendirian kita tidak butuh hingar-bingar, apalagi keramaian. Terkadang yang kita perlukan hanyalah sebuah sapaan, "apa

Rahasia Di Balik Aku dan FLP

♫ It’s kinda funny ♫ How life can change... Jika memikirkan masa lalu, hampir semua hal yang terjadi saat ini sepertinya mustahil. Seolah ada sebuah sistem yang mengatur semua kejadian. Setahap demi setahap, selangkah demi selangkah, hingga tanpa kita sadari sampailah kita pada detik ini. Tiba pada sebuah tujuan yang ketika kita memikirkannya di masa lalu hal itu masih menjadi sebuah kemustahilan. 10 tahun lalu, aku adalah seorang siswi SMK yang sangat menggandrungi buku. Hobby membaca dan suka sekali menulis. Namanya juga kutu buku, selalu identik dengan sifat pendiam dan penyendiri. Begitulah aku saat itu. sekarang pun mungkin masih begitu, tapi sudah sedikit lebih baik. Insya Allah. Awal aku menulis adalah untuk bicara. Mengeluarkan isi pikiran agar bisa dimengerti orang lain. Karena melalui lisan, justru sering terjadi kesalahpahaman. Maklum, aku kurang mampu berkomunikasi secara langsung. Maka, aku memilih tulisan. Dengan menulis, aku berbicara. Aku bisa bersuara dan d

catatan pengisi kekosongan

~pernahkah kau merasa....(jengjreng-jengjreng)   ~pernahkah kau merasa....( jreng)   ~pernahkah kau merasa hatimu hampa? ~pernahkah kau merasa hatimu kosong? (ungu)   hayoo ngaku saja, pernah g?  setiap diri pasti pernah merasa sepi, pasti pernah merasa sendirian. saat itu biasanya kita. oopz...kita? loe aja kaleee :p btw, intinya merindui. cieee....prikitiew :D tapi, tunggu dulu, ini bukan tentang rindu yang kayak di lagu-lagu. ini rindu yang 'sesuatu'. halaaah. saat kekosongan itu terasa di hati, kita seringkali salah mengartikan ini. tentu hati yang kosong memang harus diisi. tapi, kita, cenderung berfikir untuk mengisinya dengan 'sesuatu' yang sebenarnya bisa dikatakan kurang tepat. karena orientasi kita seringkali berkutat pada persoalan laki-laki dan perempuan saja.  satu hal yang kita sepakati bersama secara universal, bahwa setiap manusia butuh cinta. istilah kedokterannya mah '

Dongen Emak

“ Aya hiji raja. Kabeki na teh gedang asak. Sebeuh teuing. Paeh. ” Susunan kalimat itu merupakan sebuah dongeng. Aku tidak perlu google untuk menerjemahkan bahasanya. arti dongeng itu adalah sebagai berikut: “Ada seorang raja. Kesukaannya pepaya matang. Kekenyangan. Mati.” Itu adalah dongeng tersingkat dan paling unik yang sering dikisahkan emak padaku. Saking singkatnya aku hafal dongeng itu di luar kepala. Sebuah dongeng yang tidak akan terlupakan. Itu dongeng andalan emak. Seringkali ia menceritakannya dengan intonasi yang khas. Kalimat pertama dimulai dengan serius. Kalimat kedua disertai penekanan yang lembut. Kalimat ketiga dihidangkan dengan datar. Dan, eksekusi mati pada kalimat terakhir diucapkan dengan panjang, sangat ringan dan jenaka. Biasanya kami akan tertawa di akhir cerita. Padahal ceritanya sama sekali tidak lucu kan? Konyol sekali. Dongeng yang janggal. Aneh, tapi selalu menarik perhatian setiap kali dikisahkan. Hingga lama-lama  membosankan dan dijadikan

mari menulis cerita! :)

Pernah terbersit dalam pikiran, bahwa hidup itu layaknya sebuah novel. Entah karena kehidupan yang bisa dinovelkan atau sebaliknya, novel yang bisa dihidupkan. Yang jelas, keduanya saling berkaitan. Karena keduanya sama-sama mengungkapkan cerita. Ada banyak buku, khususnya novel yang saya suka. Salah satunya berjudul Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan. Ahad,  9 Desember yang lalu, saya bertemu langsung dengan penulisnya. Bersama kawan-kawan dari Komunitas Taraje, kami berkesempatan mendapatkan pelatihan menulis ‘ekslusif’ dari mas Tasaro GK, penulis novel yang saya sebutkan di atas. Materi yang diberikan adalah mengenai teknik menulis cerita. Hm...mengapa bentuk cerita/fiksi yang dipilih untuk dituliskan? Mas Tasaro memaparkan bahwa sebagai manusia kita menyukai cerita. Pada dasarnya itu merupakan sunatullah. kisah-kisah dalam Al-qur’an adalah buktinya. Allah menerangkan kepada kita mengenai kehidupan terdahulu melalui kisah-kisah atau cerita tersebut agar kita dapat mengambil hik

foto-foto upgrading FLP Jabar Desember 2011 #1

Ingin tahu serunya Upgrading FLP Jabar pada Desember 2011 lalu?  cekidot ; )  #Rangkaian kegiatan day 1 sebagian barang bawaan peserta. kebayang kan berat dan ribetnya. hehe...maklum lah  tiga hari dua malam gitu loh (dah kayak pengungsi korban bencana aja) :D day 2,  ta'aruf                 berburu sunrise   Karawang, Kuningan, Purwakarta dan Subang, paling adem ayem dan paling 'sehati'. hahay :D pagi2 mau berburu sunrice, eh...malah kesiangan :p gayanya...ckckck. padahal belum pada mandi tuh :D ngejepret apaan coba tuh? beli mah nggak, numpang foto2 doang :D ini dia para personil FLP Bandung dan Jatinangor. NB: foto ini hasil comotan. xixixi         makan2                        episode berikutnya ---> perjalanan menuju Pananjung foto -foto di atas akan menjadi bagian yang berharga dari sejarah hidup saya. insya Allah.

Upgrading dan silaturohim FLP Jabar

Berikut ini adalah 2 tulisan yang saya buat setelah mengikuti kegiatan upgrading FLP Jabar yang diagendakan setiap 3 bulan sekali. Ketika itu semua peserta yang terdiri atas perwakilan beberapa cabang FLP se Jabar, ditantang untuk membuat essay berdasarkan pengalaman yang telah dilalui selama 3 hari 2 malam bercengkrama di alam Pangandaran. Membaca Pertanda untuk Membangun Peradaban Eneng Susanti (FLP Purwakarta) Ada indah yang terlukis di Pangandaran. ada sejuk yang ditiupkan angin, semburat keemasan sisa sunrice dan gulungan awan di atas langit sana. Ada debur ombak yang memecahkan keheningan pagi dan hamparan lautan yang mendamaikan pandangan. Ada yang terbaca di sini. Sebuah kemahaagungan Allah yang membangunkan syukur dan ketundukan dalam diri. Betapa ombak kecil saja mampu menggetarkan hati, lalu bagaimana dengan tsunami? Batapa besar kuasa Allah yang telah menundukan alam untuk kita, dan betapa tunduknya alam pada perintah Sang Maha Pencipta. Bagaimana dengan