Langsung ke konten utama

Postingan

Kepada: Para Pejuang Skripsi

To: para pejuang skripsi seantero negeri Skripsi seolah menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian mahasiswa. Padahal, semua tahu kunci untuk membuka pintu kelulusan adalah skripsi. Dalam beberapa kasus, banyak mahasiswa yang tumbang karena kalah dalam pertarungan terakhir mereka ketika bergelut dengan skripsinya. Ada juga yang pantang menyerah dan terus berjibaku menyelesaikan pertarungannya hingga bertahun-tahun belum lulus juga sampai akhirnya dijuluki mahasiswa abadi. Ada apa dengan skripsi? Melalui tulisan ini saya akan mengulas sedikit tentang masalah skripsi sekaligus berbagi tips dan motivasi yang mudah-mudahan bisa menginspirasi. Pertma saya akan membahas tentang kesulitan yang dialami mahasiswa. Masalah klasik para pejuang skripsi tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Ngaku aja deh kalau kalian pernah ngalamin yang begini: Mahasiswa: Pak, besok bisa bimbingan? Dosen: *read doang Atau begini: Mahasiswa: Pak, hari ini ada di kampus tidak? Dosen: ada sampai jam 11
Postingan terbaru

Guru

Belasan tahun lalu, ada satu keinginan yang tak kunjung padam dalam benakku. Keingan itu terwujud beberapa tahun lalu, tepatnya 14 September 2013.  Itulah hari dimana aku resmi menyandang gelar mahasiswa. Sebagai non-fresh graduated bahkan cenderung 'expired', aku beruntung bisa menyelesaikan kuliah di jurusan PAI. Kini, ada satu harapan yang rasanya seperti sama persis denang keinginan ku yang belasan tahun lalu itu. Jika dulu aku ingin kuliah, maka sekarang aku ingin jadi guru. Iri rasanya melihat teman-teman satu almamater sudah bertebaran di berbagai jenjang sekolah, mengisi kelas-kelas.  Lepas dari itu honorer, K2, atau PNS. Mereka adalah guru. Menjadi guru adalah cita-citaku di mada kecil. Sempat pudar ketika menginjak SMK. Namun, ingatan tentang 'ingin jadi guru' itu tak pernah lekang. Meski begitu, bukan itu alasanku mendaftar kuliah ke fakultas tarbiyyah di ambang kepala 3. Suatu hari, teman sekelasku bertanya, untuk apa aku kuliah, padahal kerjaanku sudah

'Tujh main Rabb dikhta hai'

Berembun mataku tiap kali mengingatnya. Seseorang yang menyalakan langit kelabuku dengan warna cahayanya. Sang pemilik senyum matahari. Dan, di saat yang sama mata rembulannya mampu meneduhkan segala penat dan risau. Hitam putih hidupku menjadi berwarna olehnya. Musim gugur dan musim dingin diisinya dengan semi. Dia, lelaki biasa. Jauh lebih biasa dari sekedar biasa. Lebih sederhana dari yang paling sederhana. mengenangnya aku selalu berkaca-kaca.  Peliknya hidupku tak seberat beban yang dipikul bahunya selama puluhan tahun. Dia hanya 'rakyat jelata' yang tak pernah sepintas pun memimpikan jadi raja. Jemarinya yang kasar dan kulitnya yang terbakar, bagiku itu adalah ukiran terindah yang dipahatkan tuhan. Hingga hanya aliran do'a yang bisa kusembahkan seraya mencium tangannya. Tangan yang mulia, seperti kata nabi. Sedikit sekali yang dia miliki. Sedikit sekali dibanding apa-apa yang kumiliki namun luput dari kusyukuri selama ini.  masih banyak mimpi yang belum bisa aku wujud

rumah kita

ketika lelah, ketika sedih, ketika tidak tahu tempat untuk kembali atau kemana harus menuju, rumah selalu menjadi jawabanmu. yang paling dirindu, itulah rumahmu. tapi ketika rumah bukanlah milikmu, ketika itulah kau merindukan rumah yang baru atau bahkan rumah lamamu. ... suatu hari jika tuhan mengijinkan takdirku bertaut dengan takdirmu, hatimulah yang akan menjadi rumahku. rumah kita akan menghadap ke arah kiblat. di dalamnya ada ruangan untuk sholat. berjanjilah kau akan berdiri di depan, memimpin do'a di sepertiga malam. do'a yang akan aku aamiinkan dari belakang. aku harap rumah kita selalu hangat dengan suguhan kopi kesukaanmu atau seduhan teh kesukaanku. dapur kita akan jadi semacam labolatorium ekperimen resep-resep di bukuku, maka bersiaplah jadi kelinci percobaanku :D enak atau tidak aku yakin kau tahu itu bukan hal yang utama. canda tawa dan cinta, itulah bumbu yang pasti akan paling terasa. syukuri saja apa yang terhidang di meja, ya :) ketika kau tidak ada

2 juta

Ternyata 2 juta tidak cukup untuk membeli ketenangan jiwa. tidak cukup untuk menyumpal mulut seorang wanita. tidak cukup untuk menghentikan air mata. tidak cukup untuk menjamin besok kau bisa tertawa. bahkan tidak cukup untuk mengklaim sepasang sepatu sebagai milikmu seutuhnya. ya, 2 juta tidak mampu membawa kakimu untuk berjalan diatas sepatumu sendiri bukan? suatu hari kau harus berpisah dengan apa yang sekarang bisa kau nikmati. dinding, pintu, jendela, lemari dan tempat tidur ini harus kau tinggal pergi nanti. pun 'si hitam manis' kesayanganmu itu. segala yang kau cintai bukanlah milikmu. 2 juta tidak cukup untuk itu. 2 jutamu itu tidak mampu menjadi rumah apalagi istana pun taman berbunga. dia hanya menghasilkan serapah dan racun saja. sekarang kau merasa hampir kiamat karena 2 jutamu tidak jadi apa-apa bukan? haha...hidup ini memang selucu dagelan. dan, kaulah cameonya. dalam kisah ini si antagonislah yang menang karena protagonis serupa malaikat hanya ada di

Soal UAS yang Paling Menampar

Bola mata nenknonk terpaku pada lembar soal UAS yang baru saja dibagikan. 'Duh...' Nenknonk sampai habis pikir kenapa nasibnya beserta teman sekelasnya bisa sesial ini. Mata kuliah terakhir. HADIS. Beberapa menit yang lalu UAS mata kuliah ini diprediksi tidak akan seseram ini. Pertama, karena kami mengenal tipikal dosen yang mengampu mata kuliah ini. Kedua, saat diujikan di kelas sebelah, pengawasan cukup longgar. Yang ketiga, ini yang paling membuat kami optimis dan lumayan antusias, kami dapat bocoran soal dari kelas sebelah. Tidak tanggung-tanggung, bocorannya sangat otentik karena berupa lembar soal asli. Dalam waktu beberapa menit saat jeda pergantian mata kuliah, kami sekelas berupaya sekuat tenaga mengerahkan segenap kemampuan jiwa dan raga, segenap kuota pikiran dan kuota internet juga untuk mencari jawaban soal yang sebagian besar didominasi huruf arab tersebut. Kekhawatiran terbesar kami saat itu hanya satu. Tentang pengawas ruangan yang disinyalir mungkin akan dii

rangkuman materi Tafsir (pengantar)

rangkuman ini berisi pendapat saya pribadi berdasarkan apa yang saya pahami dari penjelasan dosen tafsir di tempat dimana saya menjalani perkuliahan pada saat ini (2014). Al-qur'an merupakan kalamullah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw. untuk disampaikan kepada umatnya. kitab ini berisi pesan. petunjuk dari Allah sebagai pedoman bagi hidup manusia. agar dapat mengetahui petunjuk tersebut, manusia haruslah membaca serta memahami isi al qur'an tersebut. anwalaupun al qur'an (mushaf) itu tertulis dalam bahasa Arab, tetapi bukan berarti petunjuk dalam al-qur'an tersebut hanya diperuntukan bagi sebagian golongan umat atau satu bangsa saja. islam merupakan rahmatan lil alamin, jadi kitab suci al-qur'an pun diperuntukan bagi seluruh umat manusia. tetapi, dalam kenyataannya ada manusia yang merima, ada pula yang menolak kebenaran al-qur'an tersebut. hal itu tidak hanya terjadi pada masa sekarang saja, tetapi pada masa Nabi pun hal itu sudah terjadi. dan sala