Dulu...dulu banget, saya membuat puisi pertama saya tentang samudra. Alasan utamanya lebih karena terpaksa. Hanya untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia jaman SMP dahulu kala :D Sebenarnya saya sendiri 'enek' (pengen muntah) jika bersentuhan dengan sesuatu yang puitis, baik itu berupa rayuan gombal roman picisan, ataupun puisi lebay :D Ajaibnya, sekarang saya justru lebih bisa mencerna puisi sebagai sebuah sastra yang 'amazing'. berawal dari curhatan saya terhadap lingkungan, keluarga juga nasib dan takdir hidup yang saya tulis secara acak-acakan dalam sebuah buku tulis bekas. saya harap tulisan itu tidak terbaca siapa-siapa, maka entah kenapa, setiap aksara yang mengalir lancar itu membentuk formasi puisi dengan sendirinya. sejak itu saya mulai nyaman menulis puisi terutama curhatan pribadi. hahay :D Yah, walaupun puisi saya (dengan PD-nya berkata,"puisi saya". Hadeuh...) masih berantakan dan cenderung lebay, saya tetap suka berpuisi ria ko. Dan, deng