Langsung ke konten utama

Pengembaraan di Jalan yang Lurus


Penggembaraan di Jalan Yang Lurus
Oleh: Tayana Mi'an (Nenknonk)



Judul                : The Straigh Path (Jalan Yang Lurus)
Penulis              : Alwi Alatas
Edotor              : Fauzi Fauzan & Farel. M. Rizky
Penerbit            : Zikrul Hakim
Tahun terbit      : 2006
Tebal                : 272 halaman
Ukuran             : 12x19 cm

Inilah novel yang menyajikan nuansa profetik di dalamnya. Judulnya kuat dan jelas menunjukan isi dari keseluruhan cerita. The Straigh Path. Jalan Yang Lurus. Walaupun judulnya terdengar seperti non-fiksi, namun novel ini benar-benar sebuah karya fiksi yang inovatif. Penulisnya sangat lihai melukiskan cerita dengan kiasan-kiasan indah dan menarik tapi tetap mudah dimengerti. Cerita dituturkan sedemikian rupa sehingga pembaca mampu menangkap makna yang terkandung di dalamnya.
Walaupun prolog di awal novel ini terasa sedikit membingungkan ditambah alur cerita yang melompat-lompat tanpa keterangan yang jelas, novel ini tetap memikat. Karena penyajiannya yang unik dan imajinatif. Novel ini menjadi sebuah karya profetik yang sederhana namun sungguh istimewa.
Ada banyak karakter dalam novel ini. tokoh utamanya bernama Khair. Ia adalah seorang pemuda biasa yang menjadi pengikut Sang Guru. Cerita diawali ketika mereka meninggalkan kampung halamannya untuk menempuh sebuah perjalanan menuju Taman Keabadian yang diberitahukan dalam Kitab Cahaya. Pemilik taman ini adalah Sang Penguasa Agung atau Sang Kebenaran. Inilah yang dinamakan perjalanan menempuh Jalan yang lurus itu.
Konflik dimulai di dalam bahtera yang mengangkut rombongan. Khair jatuh cinta pada seorang gadis bernama Rabiya. Namun, gadis itu justru dinikahi oleh sahabat karib Khair yang bernama Tarim. Kekecewaan dan kesedihan atas pengkhianatan inilah yang menyelimuti hati Khair sepanjang perjalanan. Namun, berkat bimbingan dan ajaran dari Sang Guru perlahan-lahan luka itu terobati. Sang Guru mengajarkan ketauhidan dengan cara yang arif dan bijaksana, sehingga anggota rombongan yang menjadi pengikutnya memiliki keimanan dan ketaqwaan yang memadai.
Jalan yang lurus adalah jalan yang berat untuk ditempuh. Selepas mengarungi samudera, masih ada jalan panjang yang digambarkan begitu lurus. Pada ujung perjalanan akan ada sebuah taman indah seperti yang dijanjikan dalam Kitab Cahaya. Tempat itulah yang dituju oleh Sang Guru dan Pengikutnya. Ada banyak hal atau persoalan yang mereka temui sepanjang perjalanan. Mulai dari rintangan teringan seperti keinginan untuk beristirahat sejenak dibawah teduhnya pohon dan memakan buahnya. Hingga yang terberat yaitu peperangan. Juga godaan dan cobaan lainnya. Sehingga banyak anggota rombongan yang berguguran, memilih keluar dari jalur, dan ingkar terhadap kebenaran. Salah satunya adalah Tarim.
Novel ini terbagi dengan baik dalam 8 bagian. Setiap bagian menggambarkan kurun waktu tertentu atau episode tertentu yang saling terkait dan merupakan kesatuan yang utuh. Walaupun tidak dituliskan secara gamblang, pembaca dengan mudah dapat mengetahui ajaran-ajaran yang  diterangkan dalam buku ini. Dalam beberapa bagian terdapat cerita yang mengingatkan pembaca pada kisah-kisah kenabian atau bahkan sufi. Contohnya, penggambaran bahtera yang mengingatkan kita pada kisah nabi Nuh a.s. atau kejadian saat Sang Guru berhasil menaklukan seekor singa hanya dengan sebuah do’a.
Selain itu, ada sisi lain yang digambarkan digambarkan dalam buku ini. Salah satu bagian yang cukup menarik, yaitu ketika rombongan singgah di sebuah kampung. Disana, terdapat buku-buku dengan judul yang sangat unik. Antara lain berjudul: Sisi Gelap Kitab Cahaya, Antara Jalan yang Lurus dan Jalan yang Tidak Terlalu Lurus, Jalan Yang Lurus dalam Tinjauan sejarah, dan lain-lain. Hal ini menjadi semacam satire terhadap kondisi kehidupan saat ini yang seolah berbudaya padahal kehilangan moral dan jauh dari agama. Penulis menyampaikannya dengan cara yang sangat cerdas dan memukau.
Kisah dalam novel ini benar-benar sarat makna. Jalan lurus yang dimaksud bukanlah sekedar perjalanan biasa melainkan sebuah kiasan bagi pengembaraan hidup manusia. Yang berisi totalitas para penempuhnya dalam mengemban misi, cinta dan cita-cita mulia. Sebuah perjalanan yang menuntun manusia pada penemuan hakikat dan eksistensinya. Sebuah perjalanan menuju tuhan.
Banyak penuturan Sang Guru yang mampu membuat kita terdiam dan merenung bahkan menitikan air mata. Novel ini menggambarkan kehidupan nyata yang kita tempuh di dunia. Mengingatkan kita pada kondisi zaman dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di depan mata kita. Sepertinya novel ini memang sengaja ditulis untuk menyeret kita kembali ke jalan yang lurus.


Purwakarta, 26 Januari 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ITTIHAD & HULUL #makalah

PEMBAHASAN A.     ITTIHAD 1.       Pengertian ittihad kata Ittihad berasal dari kata ittahad-yattahid-ittahad (dari kata wahid) yang berarti kebersatuan. Ittihad menurut Abu Yazid Al Busthami, secara komperhensif maupun etimologis, berarti integrasi, menyatu atau persatuan (unity). Ittihad memiliki arti "bergabung menjadi satu". Paham ini berarti seorang sufi dapat bersatu dengan Allah setelah terlebih dahulu melebur dalam sandaran rohani dan jasmani (fana) untuk kemudian dalam keadaan baqa, bersatu dengan Allah. Ittihād dalam ajaran tasawuf kata Ibrahim Madkur adalah tingkat tertinggi yang dapat dicapai dalam perjalanan jiwa manusia. Menurut Harun Nasution, ittihad adalah satu tingkatan seorang sufi teah merasa dirinya bersatu dengan tuhan, satu tingkatan ketika yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu, sehingga salah satu dari mereka dapat memanggil yang satu lagi dengan kata-kata, “Hai aku”. Dalam paham ini, seseorang untuk mencapai Ittihad harus m

PERADABAN ISLAM PADA MASA KHILAFAH RASHIDAH #makalah

PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Melalui sejarah kita dapat menggali masa lalu untuk dikaji ulang. Melalui sejarah juga kita dapat menemukan nilai-nilai yang pasti akan sangat bermanfaat untuk membangun masa depan. Sebab, sejarah merupakan cermin, yang menampilkan kebaikan maupun keburukan yang pernah terjadi di masa lalu. Sehingga dengan bercermin kepadanya, kita dapat senantiasa memperbaiki diri untuk masa yang akan datang. Peradaban manusia tidak pernah lepas dari sejarah. Sebaliknya, ketika mengkaji sejarah, peradaban pun tidak mungkin luput dari pembahasannya. Peradaban manusia berkembang seiring perkembangan akal pikiran manusia itu sendiri. Peradaban tersebut mengalami kemajuan dan juga kemunduran. Namun, dari sekian banyak peradaban yang tercatat dalam sejarah,  Islam pun turut menorehkan jejaknya dan mengambil peranan penting dalam sejarah perkembangan dunia hingga saat ini. Ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw hadir pada masa Jahiliyyah bagai

RINGKASAN MATERI ULUMMUL HADITS #makalah

A.     Pengertian Hadits Hadist menurut bahasa berarti الجديد yaitu ‘baru’. Pengertian ini terdapat pada beberapa ayat Al-Qur’an, antara lain Q.S. Ath-Thuur ayat 34, Q.S. Al-Kahfi ayat 6. Q.S. Adh-Dhuha ayat 11. Namun, selain itu, hadist juga dapat berarti الخبر yaitu ‘berita’ serta   القريب yang berarti ‘dekat’. Ada beberapa istilah berkenaan dengan pengertian hadist. Antara lain: 1.      As-Sunnah ( السنة ) Sunnah menurut istilah memiliki pengertian yang sama dengan hadits, tapi di sisi lain pengertian sunnah adalah lebih umum/luas daripada hadist. Sunnah mencangkup segala sesuatu yang berasal dari nabi baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, sifat, sikap, maupun perjalanan hidup, baik setelah diangkat menjadi nabi ataupun sebelumnya. 2.      Al-Khobar ( الخبر ) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, khobar menurut bahasa berarti kabar atau berita. Sedangkan menurut istilah, khobar berarti kabar ataupun berita yang berasal dari nabi (sama denagn hadist),