Langsung ke konten utama

AJAL

maut pernah kupeluk

detik itu

aku merasa hidup



...

tahu tidak bagaimana rasanya mati?
malam tadi aku berkesempatan mencicipinya sedikit. ceritanya begini....

Sudah beberapa hari aku menahan diri, tidak menyentuh komputer meski hanya sesekali. sebab, rumit jika dijelaskan di sini, intinya aku terlarang untuk 'bermain' dengan alat canggih yang bukan milikku itu. Ya, meskipun aku dan alat itu tinggal dalam satu ruangan sekalipun, faktanya dia bukan milikku. walaupun, pemiliknya sendiri pernah 'membebaskan' aku untuk menyentuh benda itu, tapi toh pada akhirnya dia sendiri yang bersikap seolah mengharamkan aku memanfaatkan benda itu lagi.

padahal, diluar pengetahuan mereka, 'pekerjaanku' menuntut untuk menggunakannya. sampai suatu hari aku tak sanggup lagi menahan diri. aku pergi keluar, menyebrang jalan. ada sebuah karimun berwarna merah maroon yang masih baru terparkir di pinggir jalan. aku mendekati mobil sang pemilik komputer itu. aku tidak memikirkan keanehan mengapa mobil itu terparkir di luar, atau keganjilan apapun tentang situasi dan kondisi saat itu. fokusku hanya pada komuter. komputer yang juga ada di dalam mobil itu. jika, di rumah aku seolah terpenjara atas pengawasan dan tekanan mereka terhadapku. maka, di luar sini, aku berharap bisa mendapatkan kebebasan.

pintu mobil itu tidak terkunci, aku membukanya dengan mudah. duduk di kursi depan yang empuk dan membiarkan udara dari luar berhembus ke dalam dengan membiarkan pintu tetap terbuka. beberapa saat aku menikmati moment kebersamaan dengan komputer itu. kemudian, seorang anak menghampiriku dan berteriak kasar. ia kemudian memanggil orang tuanya yang ada di dalam rumah. karena panik. aku langsung menutup pintu sekuat tenaga, lalu menstarter mobil tersebut meskipun aku tidak bisa mengemudi.

saat roda kendaraan mulai bergerak perlahan, aku melihat orang-orang berlari keluar rumah dengan wajah panik dan marah. saat itu, aku harap punya keberanian yang cukup untuk menginjak pedal gas, namun aku justru gemetar. mobil melaju dengan sangat lambat. lurus sejalan dengan hamparan aspal. sang penghuni rumah mengejar mobilnya, memukul-mukul kaca di pintu depan sambil sesumbar tidak karuan. aku tidak dapat mendengar. ada setitik rasa kasihan dalam hatiku. aku merasa apa yang aku lakukan tidak seharusnya aku lakukan. maka, saat itu juga aku menginjak rem.

aku memikirkan hal-hal baik selama ini. sambil memegang kemudi dan berusaha menyeimbangkan posisi kendaraan supaya tetap pada jalur jalan, aku seakan meratap. menatap wajah di luar kaca jendela yang menunjukkan kekhawatiran, hatiku seakan berkhianat pada apa yang aku niatkan. mereka adalah orang-orang yang baik yang telah menampungku, membesarkan aku hingga aku dapat bersekolah dan memahami ilmu. sayangnya, karena semua itu, mereka merasa memiliki hidupku.

rumah dan kasih sayang mereka telah memenjarakanku. tidak boleh ada bantahan untuk setiap perintah dan permintaan mereka padaku, bahkan tanpa dipinta pun aku berikan apa yang mereka ingin. sedangkan, aku sendiri bagai terlarang untuk mempunyai keinginan sendiri. keinginanku haruslah sesuai dengan keinginan mereka. dan, keinginan mereka adalah yang terbaik bagiku. begitu aturannya. maka, selama mengikuti aturan itu, aku menjadi anak baik-baik. benar-benar baik. tanpa perlawanan, tanpa bantahan.

tapi, aku manusia. aku juga punya keinginan. impian. cita-cita. harapan. aku juga ingin memiliki masa depanku sendiri. meskipun selama ini keadaan memposisikan aku tergantung pada mereka, tapi jauh di dasar hatiku yang sudah tertimbun banyak kekalahan, aku masih punya keinginan untuk merdeka. keinginan yang semakin lama semakin menyala. hingga mengantarkan aku pada peristiwa nekat hari ini.

mobil tidak berhenti. aku pikir ada yang salah dengan ini. ya. remnya tidak berfungsi. berapa kalipun kuinjak, mobilnya tetap tidak berhenti.ia melaju membawaku ke jalan yang menikung. jika kemudi tidak bisa dibelokkan, mobil akan menghantam pagar pembatas jalan. ah, jika hanya itu mungkin tidak seberapa. masalahnya adalah aku kenal setiap jengkal jalan ini. ini jalan layang. di bawah sana, terdapat pelataran taman kota.

taman kota itu adalah tempat yang juga aku kenal sebaik sahabat. di sana aku sering menghabiskan waktu menekuni bacaanku. aku mencintai tempat itu sama seperti cintaku pada buku. taman kota itu tahu berapa banyak kata yang pernah kutuliskan. hanya di sanalah, penaku bisa menari dengan leluasa, seleluasa tarikan nafasku saat mengayunkannya di atas kertas.

tempat itu seringkalai ramai dipenuhi orang-orang apalagi di waktu liburan atau akhir pekan. ada sebuah kolam berhias air mancur di sana, di posisi yang sangat startegis sehingga orang-orang bisa melihatnya dari sudut mana saja.dan, celakanya, jika mobiltanpa pakem yang sedang aku kendaraai ini berhasil melompati pagar, dengan cara menabrak ataupun melayang, kolam air mancur itulah yang pastinya akan jadi titik pendaratan.

sesaat sebelum mobil ini menyentuh pagar,aku hanya mampu mengucapkan salam perpisahan pada orang-orang yang aku tinggalkan di belakang. yang hingga mobil 'curian' ini berlari kencang, mereka masih mengejar dengan rasa kekhawatiran. saat itu aku sadar, segala yang seringkali tidak kita pedulikan tiba-tiba begitu menjadi berharga saat kita kehilangan.aku tidak tahu pasti apakah mereka juga menyadari hal yang sama tentang keberadaanku selama ini di kehidupan mereka. hanya satu harapan yang sempat kuselipkan di tengah kecamuk ketakutan dan kesedihan pada detik kuinjak pedal gas hingga mobil ini melayang melompati pagar.

ketika bagian depan mobil ini menghantam dasar kolam, tidak lama setelahnya, namaku akan tertera di koran-koran, dan peristiwa ini akan menjadi headline. hanya ada dua kemungkinan, rumah sakit atau kuburan. tapi, aku hanya punya satu harapan yang tersisa untuk orang-orang yang kutingglkan di belakang menjelang detik kematian. aku harap ketika nanti mereka membaca berita ini di surat kabar, mereka akan sadar tentang apa sesungguhnya yang aku inginkan.

sambil memejamkan mata, kuucapkan do'a. mobil ini sudah menukik tajam ke arah titik pendaratan. tidak ada waktu lagi yang tersisa. tidak ada lagi yang sanggup aku lakukan kecuali mengucap nama tuhan. detik itu, udara yang berhembus mengabarkan padaku tentang sesuatu. keinginanku terwujud. aku merdeka pada detik itu.

...

Meskipun cerita di atas hanya kilasan mimpi yang membuat saya 'schock' berhari-hari, tapi saya tahu apa yang dibisikan mimpi itu untuk hidup saya hari ini. telah saya ambil keputusan paling nekat sepanjang hidup saya demi sebuah impian yang tertidur selama 9 tahun. saya tidak tahu bagaimana akhir atau ujung dari masa depan cita-cita saya nantinya sama persis seperti saya tidak tahu bagaimana akhir dari mimpi yang saya ceritakan di atas tadi. apakah saya mati atau saya akan hidup dengan luka-luka yang tidak bisa terobati? yang pasti. saya tidak perlu menyesali keputusan yang saya buat kali ini. sebab, saya yakin, bagaimana pun kelak saya akan berakhir, kepada Allah lah saya akan kembali. itulah kemerdekaan sejati yang saya pahami. ketika siapapun yang ada di sekitar kita saat ini pergi, membenci, mencaci ataupun tidak peduli, Allah senantiasa ada memberi kekuatan untuk berdiri atau berlari, menghadapai apapun yang terjadi bahkan kematian sekalipun.


PWK, entah tanggal berapa, malam apa, saya lupa :D


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ITTIHAD & HULUL #makalah

PEMBAHASAN A.     ITTIHAD 1.       Pengertian ittihad kata Ittihad berasal dari kata ittahad-yattahid-ittahad (dari kata wahid) yang berarti kebersatuan. Ittihad menurut Abu Yazid Al Busthami, secara komperhensif maupun etimologis, berarti integrasi, menyatu atau persatuan (unity). Ittihad memiliki arti "bergabung menjadi satu". Paham ini berarti seorang sufi dapat bersatu dengan Allah setelah terlebih dahulu melebur dalam sandaran rohani dan jasmani (fana) untuk kemudian dalam keadaan baqa, bersatu dengan Allah. Ittihād dalam ajaran tasawuf kata Ibrahim Madkur adalah tingkat tertinggi yang dapat dicapai dalam perjalanan jiwa manusia. Menurut Harun Nasution, ittihad adalah satu tingkatan seorang sufi teah merasa dirinya bersatu dengan tuhan, satu tingkatan ketika yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu, sehingga salah satu dari mereka dapat memanggil yang satu lagi dengan kata-kata, “Hai aku”. Dalam paham ini, seseorang untuk mencapai Ittihad harus m

PERADABAN ISLAM PADA MASA KHILAFAH RASHIDAH #makalah

PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Melalui sejarah kita dapat menggali masa lalu untuk dikaji ulang. Melalui sejarah juga kita dapat menemukan nilai-nilai yang pasti akan sangat bermanfaat untuk membangun masa depan. Sebab, sejarah merupakan cermin, yang menampilkan kebaikan maupun keburukan yang pernah terjadi di masa lalu. Sehingga dengan bercermin kepadanya, kita dapat senantiasa memperbaiki diri untuk masa yang akan datang. Peradaban manusia tidak pernah lepas dari sejarah. Sebaliknya, ketika mengkaji sejarah, peradaban pun tidak mungkin luput dari pembahasannya. Peradaban manusia berkembang seiring perkembangan akal pikiran manusia itu sendiri. Peradaban tersebut mengalami kemajuan dan juga kemunduran. Namun, dari sekian banyak peradaban yang tercatat dalam sejarah,  Islam pun turut menorehkan jejaknya dan mengambil peranan penting dalam sejarah perkembangan dunia hingga saat ini. Ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw hadir pada masa Jahiliyyah bagai

RINGKASAN MATERI ULUMMUL HADITS #makalah

A.     Pengertian Hadits Hadist menurut bahasa berarti الجديد yaitu ‘baru’. Pengertian ini terdapat pada beberapa ayat Al-Qur’an, antara lain Q.S. Ath-Thuur ayat 34, Q.S. Al-Kahfi ayat 6. Q.S. Adh-Dhuha ayat 11. Namun, selain itu, hadist juga dapat berarti الخبر yaitu ‘berita’ serta   القريب yang berarti ‘dekat’. Ada beberapa istilah berkenaan dengan pengertian hadist. Antara lain: 1.      As-Sunnah ( السنة ) Sunnah menurut istilah memiliki pengertian yang sama dengan hadits, tapi di sisi lain pengertian sunnah adalah lebih umum/luas daripada hadist. Sunnah mencangkup segala sesuatu yang berasal dari nabi baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, sifat, sikap, maupun perjalanan hidup, baik setelah diangkat menjadi nabi ataupun sebelumnya. 2.      Al-Khobar ( الخبر ) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, khobar menurut bahasa berarti kabar atau berita. Sedangkan menurut istilah, khobar berarti kabar ataupun berita yang berasal dari nabi (sama denagn hadist),